Ada yang tau
jurusan Ekonomi Syariah? Mungkin ada yang sudah tau atau bahkan belum pernah
dengar sama sekali, ya. Setidaknya itu adalah dua kesimpulan yang ku ambil dari
tanggapan orang-orang yang bertanya pada ku dulu saat pertama kali memutuskan
untuk banting setir ke jurusan soshum yang bukan bidang peminatan ku.
Kalau sering
dengar cerita anak eksak yang sering pindah haluan ke soshum, nah aku termasuk
salah satunya, hehe. Aku suka dengan angka, walau njelimet, ada
tantangan tersendiri waktu berhadapan dengan deretan angka. Karena itu, aku
memutuskan untuk masuk ke jurusan ini.
Walaupun
jurusan yang juga biasa disebut dengan Ekonomi Islam ini cuma beberapa kali
bertemu dengan angka, setidaknya lumayan lah daripada jurusan Pendidikan Bahasa
Arab, Bimbingan Konseling Islam, atau bahkan Hukum yang bukan ‘gue banget’.
Bisa-bisa
nih ya waktu kelas, badan ada di kelas tapi jiwa ada di dunia ayang NCT Dream
dan EXO yang
tahun kemarin comeback (Apa nggak mau kambek lagi nih, hihi). Nggak
nggak, candaa. Walaupun dulu rejeki ku ada di jurusan selain Ekonomi Syariah,
aku akan berkuliah dengan bersungguh-sungguh.
Apa yang Membedakan Ekonomi Syariah dengan Ekonomi Konvensional?
Ilmu ekonomi
memiliki bermacam-macam cabang keilmuan. Nah, apakah ekonomi syariah adalah
salah satu cabang keilmuannya? Sebenarnya, apa sih yang membedakan Jurusan
Ekonomi Syariah dengan Ekonomi Konvensional?
Pertanyaan-pertanyaan
diatas sering ditanyakan oleh banyak orang, termasuk aku saat pertama kali
masuk ke jurusan ini.
Sebenarnya,
dari nama saja sudah terlihat perbedaan kedua keilmuan ini. Ekonomi
konvensional yaitu ilmu yang mempelajari cara-cara manusia dalam memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas dengan produk yang terbatas.
Ekonomi
syariah tidak jauh berbeda, hanya saja dalam ekonomi syariah mempelajari
perilaku atau cara-cara manusia memenuhi kebutuhannya dengan tujuan mendapatkan
falah atau kesejahteraan dunia dan akhirat.
Lebih gampangnya, ekonomi konvensional hanya ‘memikirkan’ dunia saja, sedangkan ekonomi syariah selain ‘memikirkan’ dunia, juga ‘memikirkan’ akhirat dalam pelaksanaannya.
Karena
menyertakan akhirat dalam tujuannya, ekonomi syariah didasarkan pada syariat
agama dan tidak melupakan 4 sumber hukum dalam agama Islam, yakni Al-Quran, sunnah,
ijma dan qiyas.
Selain itu,
ekonomi syariah juga tidak mengabaikan ketentuan yang berlaku dalam negara
terkait. Sedangkan ekonomi konvensional hanya bertumpu pada ketentuan yang
berlaku di negara terkait.
Salah satu
hal yang paling menarik perhatian dari ekonomi Islam atau ekonomi syariah
adalah diharamkannya sistem bunga. Dalam ilmu ekonomi syariah, bunga dianggap
sebagai riba yang mana akan menguntungkan pihak pemilik modal saja.
Karenanya,
dalam ekonomi syariah bunga diganti dengan sistem bagi hasil. Sistem ini akan
menguntungkan dua belah pihak. Dan tentunya seluruh kegiatan dalam ekonomi
syariah dilakukan dengan mengikuti akad-akad (perjanjian, kontrak,
kesepakatan) yang berlaku dan sudah dikaji terlebih dahulu.
Apa Saja yang Dipelajari dalam Jurusan Ekonomi Syariah?
Ada banyak
sekali hal yang dipelajari dalam jurusan Ekonomi Syariah. Karena ekonomi syariah
bukanlah suatu cabang keilmuan, maka hal-hal yang dipelajari lebih global dan
lebih banyak dibandingkan dengan cabang keilmuannya, seperti akuntansi syariah
yang hanya mempelajari seputar akuntansi saja.
Ilmu yang
nggak ketinggalan untuk dipelajari tentunya dasar-dasar ilmu ekonomi Islam. Ada
juga ekonomi makro dan mikro, ekonomi pembangunan, ekonomi koperasi, perbankan,
manajemen, akuntansi, statistika, ekonometrika atau matematikanya orang
ekonomi, ekonomi moneter, ekonomi internasional, hukum ekonomi, ekonomi
manajerial, bahkan manajemen investasi yang mempelajari saham juga ada.
Tentunya,
semua ilmu yang dipelajari tersebut berdasarkan prinsip syariat Islam. Belajar
bisnis juga nggak? Tentu dong! Ada entrepreneurship, studi kelayakan
bisnis, pemasaran, sampai analisis perilaku konsumen.
Ada beragam
praktek langsung yang akan dilalui. Seperti praktek di lembaga keuangan dan
berwirausaha. Dan tidak tanggung-tanggung, praktek wirausaha ini dipatok target
yang lumayan. Berasa jadi sales aku tuh.
Kalau di lembaga
keuangan, ada praktek di kampus dan luar kampus. Kebetulan, kampus ku punya
koperasi sendiri jadi bisa dijadikan tempat praktek. Sebutannya tuh semi PKL
atau Praktek Kerja Lapangan karena prakteknya dilakukan sebelum PKL di lembaga
keuangan di luar kampus.
Sebelum semi
PKL, mahasiswa akan diberikan mata kuliah atau pelajaran mengenai praktek di
lembaga keuangan. Jadi, setiap mata kuliah tersebut, mahasiswa diharuskan
memakai pakaian rapi layaknya pegawai lembaga keuangan.
Pakai batik
atau pakaian hitam putih, sepatu pantofel dan juga dasi untuk yang laki-laki.
Pokoknya harus rapi banget deh! Mata kuliah ini adalah salah satu pelajaran
yang paling aku suka. Karena, ada satu sesi yang diisi dengan personal
development bersama PT. Paragon Technology and Innovation.
Siapa yang
nggak kenal Paragon? Perusahaan yang merupakan ibu dari Wardah, Emina dan
teman-teman ini turut hadir untuk memberikan ilmu pada mahasiswa yang masih
haus akan ilmu ini.
Nggak hanya
ilmu, dalam kelas ini para mahasiswa akan diberikan produk bundling yang
berisi lipstik, moisturizer dan BB cream. Sampai sekarang
lipstiknya masih ku pake. Sebagus itu emang, nggak rewel di bibir kemarau ku.
Cerita
lengkapnya sudah ku tulis dalam artikel berjudul “Beauty
Class Wardah, Event Wajib di Prodi Ekonomi Syariah”.
Kalau PKL
yang sebenarnya, mahasiswa akan disebar di lembaga keuangan yang ada di sekitar
Lamongan, Gresik dan Tuban. Diantara lembaga keuangan tersebut adalah bank,
koperasi dan BMT.
BMT sendiri merupakan lembaga keuangan yang memiliki dua fungsi, yaitu menyimpan dana untuk kepentingan sosial dan bisnis keuangan seperti pada umumnya dengan sistem bagi hasil.
Bagaimana Prospek Kerja Lulusan Ekonomi Syariah?
Karena
jurusan ini kurang beken alias tidak sepopuler jurusan ekonomi yang lain,
banyak yang meragukan lulusannya. Padahal prospek kerja ekonomi syariah luas,
lho. Kegiatan ekonomi berlandaskan syariat juga mulai banyak dilirik.
Satu hal
yang perlu digaris bawahi, nonis atau orang nonmuslim juga boleh ikut dalam
kegiatan ekonomi syariah. Misal ada nonis yang mau mengajukan deposito syariah,
boleh banget tuh.
Apa saja
prospek kerja lulusan ekonomi syariah? Lulusan jurusan dengan gelar S.E ini
bisa berkesempatan menjadi pegawai lembaga keuangan, termasuk perbankan. Selain
itu, lulusan ekonomi Islam ini juga bisa menjadi tenaga pendidik seperti dosen
dan guru.
Mau jadi
pegawai negeri? Bisa juga dengan masuk ke instansi yang menggeluti hukum
keagamaan dan juga pajak. Mau jadi konsultan juga bisa kok. Konsultan bisnis,
konsultan akuntan, konsultan pajak dan juga financial analyst.
Pekerjaan
lainnya yang bisa dimasuki juga masih banyak. Seperti marketing, entrepreneur
atau pebisnis, pegawai asuransi dan pialang saham syariah.
Selain
beberapa prospek kerja diatas, masih banyak pekerjaan terkait yang bisa
dieksplor. Dengan luasnya prospek kerja jurusan Ekonomi Syariah, menurut kalian
menjanjikan nggak nih?
Artikel ini
adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.
Referensi: glints.com, shariaknowledgecentre.id
Posting Komentar