Mau Investasi? Simak Jenis-jenis Investasi dan Penjelasannya Berikut

Konten [Tampil]

 

Mau Investasi? Simak Jenis-jenis Investasi dan Penjelasannya Berikut

Ada satu nasehat orang tua yang akhir-akhir ini selalu aku ingat. “Sisihkan uangmu sedikit, terserah mau ditabung atau diikutkan arisan atau di investasikan ke manapun. Biar kelihatan hasil kerjamu”. Aku pun sadar selama ini keuangan kacau balau, nggak tahu larinya ke mana aja, wkwk. Akhirnya aku memutuskan untuk belajar jenis-jenis investasi dan penjelasannya

Tapi jujur, aku sedikit takut untuk memulai investasi. Aku takut resiko kedepannya yang harus aku hadapi. Karenanya, aku menulis tulisan ini sebagai pengingat dan tempat menyimpan ilmu investasi yang baru saja aku pelajari. Apa saja investasi itu dan tips aman dalam berinvestasi. Check it out!

Jenis-jenis Investasi dan Penjelasannya

Menurut KBBI, investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan/proyek untuk memperoleh keuntungan. Investasi yang dikenal oleh masyarakat umumnya adalah jual beli saham. Tapi, tahukah kalian kalau tanah juga masuk ke dalam investasi loh. Langsung saja yuk simak jenis-jenis investasi dan penjelasannya berikut ini.

Mau Investasi? Simak Jenis-jenis Investasi dan Penjelasannya Berikut

1.     Saham

Jenis investasi pertama adalah investasi yang dikenal oleh masyarakat pada umumnya dan merupakan instrumen keuangan yang paling populer. Dilansir dari situs resmi Bursa Efek Indonesia, saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang/pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan memiliki saham, seseorang dapat mengklaim pendapatan atas perusahaan terkait, aset perusahaan terkait, juga berhak menghadiri  Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saham memiliki tingkat keuntungan yang tinggi, namun memiliki risiko yang tinggi pula.

Keuntungan yang dapat diperoleh dari saham berasal dari dividen dan capital gain. Dividen sendiri merupakan pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan dan berasal dari keuntungan perusahaan. Sedangkan capital gain adalah harga jual lebih tinggi daripada harga beli.

Risiko yang dimiliki saham pun ada dua, yakni capital loss dan risiko likuidasi. Capital loss merupakan harga jual lebih rendah daripada harga beli. Sedangkan risiko likuidasi terjadi ketika perusahaan mengalami penurunan atua bahkan dibubarkan berdasarkan keputusan pengadilan dan hak klaim pemegang sahan berada pada prioritas terakhir. 

2.     Emas

Sellain saham, emas merupakan jenis investasi yang cukup populer dan telah eksis sejak lama. Investasi emas banyak dipilih karena memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang dan caranya pun mudah. Kalian cukup membeli dan menjualnya saja. Emas yang biasanya dipakai dalam instrumen investasi adalah logam mulia dalam bentuk emas batangan, perhiasan emas, maupun tabungan emas.

Dilansir dari ojk.go.id, emas memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu.

Kelebihan Investasi Emas

  • Mudah diuangkan
  • Memiliki nilai yang relatif stabil
  • Harganya akan naik di masa depan

Kekurangan Investasi Emas

  • Kenaikan harga cenderung lambat sehingga tidak cocok untuk investasi jangka pendek
  • Hanya mendapatkan keuntungan jika dijual
  • Memiliki nilai spread yang tinggi dibandingkan dengan produk pasar modal lainnya

3.     Obligasi

Ada yang tau obligasi? Salah satu jenis investasi ini kurang familiar di telinga orang awam. Aku sendiri baru mengetahuinya saat memasuki bangku perkuliahan, dimana jurusan yang aku ambil adalah Ekonomi Syariah. Obligasi sendiri adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang.

Isi dari obligasi sendiri adalah janji pihak yang menerbitkan Efek untuk membayar imbalan karena telah ‘diutangi’ berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi utang pada batas akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi.

Obligasi bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang stabil dengan risiko yang stabil juga dibandingkan dengan saham. Obligasi memiliki beberapa jenis, yaitu obligasi pemerintah, obligasi korporasi dan obligasi ritel.

4.     Reksa Dana

Kalian ingin berinvestasi tapi hanya memiliki waktu yang terbatas untuk mengelolanya? Mungkin instrumen investasi satu ini bisa menjawab persoalan tersebut. Karena reksadana adalah kumpulan dana dari investor yang dikelola oleh manajer investasi dalam bentuk surat berharga seperti obligasi, saham, atau instrumen pasar uang, sesuai dengan proyeksi keuntungannya.

Reksa dana terbagi ke dalam dua kategori yaitu reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup. Bentuk hukumnya pun terbagi menjadi dua yakni Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

Kelebihan Reksa Dana

  • Terjangkau
  • Dikelola oleh ahlinya
  • Risiko yang dihadapi lebih kecil
  • Likuiditas lebih terjaga
  • Transparansi dana yang dikelola

Risiko yang Dihadapi

  • Risiko likuidasi
  • Risiko berkurangnya nilai unit
  • Mismanajemen pengelolaan

5.     Properti

Properti seperti rumah dan tanah juga bisa digunakan untuk investasi, lho. Mengingat harga dari properti setiap tahunnya akan meningkat. Permintaan masyarakat terhadap properti pun semakin meningkat. Keuntungan dari investasi properti berasal hasil penjualan aset.

Kenaikan properti dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti lokasi, desain, tampilan dan pertumbuhan penduduk di sekitar properti. Kalian bisa meningkatkan harga properti dengan memperbaiki tampilan dari properti tersebut.

6.     Deposito

Deposito adalah simpanan atau tabungan yang diterbitkan oleh bank, yang pencairannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan syarat tertentu juga. Meskipun berasal dari bank, deposito dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Sehingga jika suatu saat bank penerbit mengalami kebangkrutan atau kerugian, deposan akan tetap mendapatkan dana dari LPS.

Umumnya, jangka waktu deposito adalah 1, 3, 6, 12 hingga 24 bulan. Deposan akan memperoleh keuntungan dari bunga deposito. Deposito dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Jika pencairan dilakukan sebelum jatuh tempo, maka deposan akan dikenakan denda oleh bank.

Tips Aman dalam Berinvestasi

Nah, selain mempelajari jenis-jenis investasi dan penjelasannya, kita harus tahu tips aman dalam berinvestasi. Hal ini bertujuan agar investasi tidak menjadi bumerang bagi keuangan kita. 

Mau Investasi? Simak Jenis-jenis Investasi dan Penjelasannya Berikut

1.     Mempelajari Konsep Investasi

Konsep dari investasi adalah semaksimal mungkin dalam mengelola aset hingga di masa depan aset tersebut dapat bertumbuh. Apa yang terjadi jika bertumbuh? Kita akan mendapatkan keuntungan yang diharapkan, bukan kerugian yang akan didapatkan. 

Jika kalian adalah investor pemula dan masih belajar, kalian bisa memulainya dengan instrumen low risk seperti emas atau pasar uang. Aku sendiri memulainya dengan pasar uang. Setelah memiliki jam terbang yang tinggi, kalian bisa mulai menanamkan modal di instrumen yang high risk seperti saham. 

Jika kalian takut untuk mulai, jangan ragu untuk bertanya kepada siapa saja yang kalian anggap bisa membimbing kalian. Bisa teman, keluarga, atau teman kerja.

2.     Memahami Tujuan Investasi

Umumnya, tujuan investor menanamkan modal adalah untuk memperoleh profit atau keuntungan. Selain mendapatkan keuntungan, kalian harus menentukan tujuan kalian lebih spesifik lagi. 

Misalnya untuk membeli rumah, tabungan jangka panjang, dana pensiun atau dana darurat. Kenapa harus lebih spesifik? Hal ini bertujuan agar lebih semangat dalam berinvestasi dan tidak berhenti ketika keuntungan sudah didapat. 

3.     Melakukan Diversifikasi

Ada sebuah kalimat motivasi dalam berinvestasi. “Don’t put your eggs in one basket.” Apa artinya? “Jangan letakkan semua telur mu di dalam satu keranjang.” Maksudnya apa? Jangan meletakkan semua modal kalian dalam satu aset atau instrumen saja. Inilah yang dinamakan diversifikasi. 

Dilansir dari bareksa.com, diversifikasi merupakan strategi investasi dengan meletakkan modal pada berbagai instrumen investasi untuk mengurangi risiko. Investasi tidak selalu naik, ada saatnya investasi akan turun. Dengan berinvestasi di berbagai aset dan instrumen, penurunan harga pada suatu aset atau instrumen akan tertutup oleh kenaikan harga pada aset atau instrumen lain. Karena seringkali penurunan harga instrumen investasi disertai dengan kenaikan harga instrumen investasi yang lain. 

4.     Mengetahui Profil Investasi

Berdasarkan tingkat toleransi risikonya, investor dibagi menjadi tiga, yaitu. 

a.     Konservatif

Adalah tipe investor yang memiliki toleransi terhadap risiko yang cenderung rendah. Investor tipe ini mengharapkan return minimal setara dengan suku bunga deposito dengan fluktuasi nilai pasar yang minimal.

b.     Moderat

Adalah tipe investor yang memiliki toleransi terhadap risiko yang tidak terlalu tinggi. Investor tipe ini mengharapkan return diatas suku bunga deposito dengan fluktuasi nilai pasar yang moderat.

c.     Agresif

Adalah tipe investor yang memiliki toleransi terhadap risiko yang cenderung tinggi. Investor tipe ini dapat menerima fluktuasi pasar yang tinggi untuk mencapai return tertinggi.

Untuk mengetahui kita termasuk tipei nvestor yang mana, bisa dengan menggunakan penghitungan di aplikasi. Contohnya seperti gambar di bawah ini yang menggunakan penghitungan dari aplikasi Bibit. Investor diberi kuesioner terlebih dahulu, kemudian akan dihitung oleh sistem.

Mau Investasi? Simak Jenis-jenis Investasi dan Penjelasannya Berikut

Itulah dia jenis-jenis investasi dan penjelasannya serta tips aman dalam berinvestasi. Kalian tertarik dengan investasi yang mana? 

Sumber: blog.hsb.co.id, idx.co.id, ojk.go.id

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung di blog kami. Mohon jangan tinggalkan link hidup, ya! Jika meninggalkan link hidup mohon maaf komentar akan kami hapus.