Usaha Franchise Makanan Korea, Bagaimana Memulainya?

Konten [Tampil]
Usaha Franchise Makanan Korea, Bagaimana Memulainya?

Korean food beberapa tahun terakhir semakin menguasai pasar seiring dengan perkembangan fenomena hallyu wave yang juga semakin berkembang di Indonesia. Tak heran jika usaha franchise makanan Korea semakin dilirik oleh para pengusaha.

“Aku mau buka usaha ini, gimana caranya?” Yuk, simak ulasan dibawah ini, ya.

Langkah Awal Memulai Bisnis Franchise Makanan Korea

Untuk memulai sebuah bisnis, banyak sekali hal yang harus dilakukan, dipelajari dan diperhatikan. Termasuk dalam berbisnis franchise makanan Korea. Lalu, apa saja sih langkah untuk memulainya?

Usaha Franchise Makanan Korea, Bagaimana Memulainya?

1. Pilih Target Pasar yang Jelas

Hal pertama yang harus dilakukan adalah pilih target pasar kalian dengan jelas. Konsumen yang bagaimana yang akan kalian targetkan, kalangan atas, menengah, atau bawah? Usia berapa yang akan kalian targetkan, remaja, mahasiswa, atau dewasa? Hal tersebut harus kalian pikirkan matang-matang.

Untuk bisnis ini, kalian bisa menargetkan mahasiswa atau pekerja kantoran. Lokasinya bisa dekat sekolah, kampus, taman, atau perkantoran. Kenapa mereka? Sebab makanan Korea bukanlah makanan pokok yang dibutuhkan setiap hari.

2. Pilih Produk yang Bukan Musiman

Jika kalian ingin memulai usaha waralaba makanan, jangan pilih yang musiman. Contohnya seperti es kepal milo yang dulu sempat viral. Apa sekarang kalian masih menemukan kedai yang menjual es tersebut? 

Memang, Korean food adalah makanan yang bisa dibilang tergantung musim. Ikut hype bersamaan dengan musik serta perfilmannya yang mendunia. Namun, kalian bisa mengatasinya dengan pemilihan tempat dan promosi yang memadai. 

Pilih tempat yang sangat strategis, seperti yang sudah dicontohkan diatas. Kalau bisa, pilih di pusat kota. Yang di pinggir kota atau pedesaan bagaimana? Aku rasa daerah tersebut tidak terlalu cocok untuk tempat usaha makanan Korea. 

Berdasarkan pengamatanku di lingkungan sekitar ku, btw aku anak desa ya, banyak kedai makanan Korea yang tidak bertahan lama. Karena harga makanan khas Korea dinilai tidak worth it untuk orang desa. 

Orang desa suka makanan yang mengenyangkan. Walaupun suka ngemil, mereka lebih suka makanan yang cocok di lidah. Sedangkan makanan Korea memiliki cita rasa yang khas dan tidak bisa langsung diterima oleh lidah Indonesia. 

3. Pilih Brand yang Suportif

Brand suportif? Bagaimana itu? Adalah brand yang yang tidak hanya menguntungkan dalam hal laba saja, tapi menguntungkan melalui sisi sistem yang dimiliki. Carilah franchisor yang bisa diajak belajar bersama. Bukan hanya sekedar kerjasama saja. Karena bisnis itu terus berkembang seiring waktu.

Cari brand yang tidak hanya tanda tangan lalu memberikan manual book saja. Carilah yang bisa terbuka akan inovasi-inovasi yang dicetuskan oleh para mitranya. Terkadang ada beberapa merek yang memiliki aturan ketat.

4. Pelajari Brand yang Akan Dipilih

Selain memilih brand yang bisa diajak berkembang bersama, kalian juga harus mengetahui apa saja hal terkait brand yang akan diajak kerjasama. Salah satu yang harus kalian ketahui adalah reputasi merek. Bagaimana pandangannya terutama di pandangan para target pasar.

Cari tau juga apakah franchisor tersebut pernah atau sedang memiliki masalah. Mengingat kalian membawa nama merek tersebut. Jika memiliki masalah apalagi termasuk ke dalam masalah berat akan membawa dampak pada usaha franchise makanan Korea kalian kedepannya.

5. Pelajari Legalitas Brand dan Kontrak Kerja

Sesuatu yang telah memiliki badan hukum akan lebih terjamin kedepannya. Kalau-kalau terjadi masalah urusannya akan lebih mudah. Untuk itu, periksa legalitas franchise yang akan kalian beli beserta produk-produk yang dimiliki.

Selain itu, cermati dan pahami poin-poin yang ada dalam kontrak kerja sebelum tanda tangan. Jangan sampai seperti di novel-novel ya main tanda tangan saja tanpa tau isi dari kontrak kerja yang ditandatangani, hehe.

Jika kalian memiliki pertanyaan atau hal yang mengganjal, jangan ragu untuk bertanya.

Karena seperti kata pepatah ‘malu bertanya sesat di jalan’.

6. Sesuaikan Budget yang Dimiliki

Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah sesuaikan budget yang kalian miliki dengan harga waralaba yang akan kalian beli. Usaha yang baik adalah yang dimulai dari bawah dan sesuai dengan kemampuan tuannya. Jangan sampai karena menuruti gengsi, kalian langsung ambil franchise yang harganya melebihi budget yang dimiliki.

Tips dalam Mengolah Franchise Korean Food

Ada beberapa tips dalam mengolah franchise makanan Korea agar semakin “jaya jaya jaya” kalau kata penggemar KPop. Disini, kita tidak akan membahas rekomendasi brand-nya. Aku sudah pernah membahasnya di artikel ku yang berjudul “Franchise Makanan Korea, Alternatif Bisnis Untukmu”. Langsung aja yuk, check it out!

Usaha Franchise Makanan Korea, Bagaimana Memulainya?

1. Tetapkan Harga yang Ramah di Kantong

Harga menjadi salah faktor keputusan pembelian. Cielah kek materi skripsi aja. Tapi hal tersebut benar adanya. Ada tipe konsumen yang tidak akan menghitung harga, yang penting perut kenyang hati pun senang. Ada juga tipe konsumen yang memperhatikan harga sebelum membeli sesuatu. Ada beberapa alasan, salah satunya adalah worth it tidaknya produk yang akan dibeli.

Nah, konsumen tipe kedua ini yang harus kalian perhatikan. Selain ke-worth it-an harga dan kualitas yang akan didapat, mereka juga memikirkan kantong mereka. Jebol nggak kira-kira kalo membeli produk kalian. Jangan mematok harga yang terlalu tinggi melebihi pasarannya.

Kalau dalam teori keputusan pembelian, faktor ini masuk ke dalam faktor pribadi. Dimana keputusan pembelian menurut Kotler memiliki empat faktor, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi.

2. Pastikan Tempat Jualan Bersih Selalu

Selain harga, tempat juga menjadi salah satu alasan konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak sebuah produk. Konsumen lebih menyukai tempat yang rapi dan bersih, mereka akan merasa nyaman. Kebersihan juga tentunya menjadi syarat utama dalam sebuah bisnis makanan.

Pilih tempat yang jauh dari tempat sampah maupun got. Seperti yang kita semua tahu, bahwa kedua tempat tersebut memiliki bau yang sangat aduhai. Tentunya hal ini sangat mengganggu kenyamanan pelanggan. Selain itu, lalat-lalat yang imut suka sekali dengan dua tempat ini.

3. Jual dengan Sistem Online

Definisi pasar bukan lagi tempat transaksi antara penjual dan pembeli. Arti pasar sekarang ini adalah segala peluang dan kesempatan yang dapat dimasuki oleh seorang pebisnis. Nah, pasar atau peluang yang sedang ramai saat ini adalah media online.

Teknologi sudah sangat canggih. Mau belanja tanpa keluar rumah pun bisa, apalagi hanya sekedar membeli jajanan Korea! Ada berbagai sistem yang bermunculan, mulai dari COD hingga dropship.

Kalian bisa memasarkan franchise makanan Korea kalian melalui media online ini. ada banyak sekali platform yang dapat dimanfaatkan seperti Shopee Food, Grab Food, Gojek, Hello Papa dan masih banyak lagi.

Pengguna aplikasi-aplikasi tersebut sekarang sudah sangat banyak. Namun, layanan tersebut belum menjangkau semua daerah. Seperti di daerahku yang merupakan pinggiran kota baru ada Shopee Food saja. Jangan harap ada Gojek dan sejenisnya.

4. Buat Akun Sosmed untuk Usaha Kalian

Jika zaman dahulu untuk mempromosikan sebuah produk atau merek, media yang digunakan adalah surat kabar atau pamflet. Sekarang sosmed dapat menjadi media promosi yang praktis dan sangat mudah. Tentunya bisa menghemat budget untuk promosi.

Pengguna sosial media sangatlah besar. Seperti ibu-ibu di daerah ku, mereka mem-branding usaha mereka melalui media sosial. Umumnya mereka menggunakan platform Facebook. Nah, sosial media ini bisa kalian manfaatkan semaksimal mungkin untuk memperluas jaringan yang kalian miliki.

5. Tingkatkan Terus Strategi Promosi

Persaingan bisnis sekarang sangatlah ketat. Kalian harus pandai-pandai menyusun strategi promosi agar pembeli tertarik dengan usaha kalian. Juga konsumen yang pernah membeli produk kalian tetap memiliki loyalitas terhadap produk yang kalian tawarkan.

Kalian bisa memberikan promo saat awal launching. Contohnya, kalian bisa memberikan diskon untuk 100 pembeli pertama. Atau diskon 30% untuk pembelian minimal 75.000,00.

Salah satu dosen ku pernah berkata “Setiap usaha harus mau rugi di awal untuk biaya promosi.”

Akhirnya, kita sampai di ujung perbincangan ini. Gimana sudah tercerahkan belum niat usaha untuk membuka franchise makanan Korea ini?

Sumber: cermati.com, popmama.com

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung di blog kami. Mohon jangan tinggalkan link hidup, ya! Jika meninggalkan link hidup mohon maaf komentar akan kami hapus.